Kamis, 21 Maret 2013

“ ASMA’UL HUSNA (AS SAMA’ artinya Maha Mendengar) “



ASMA’UL HUSNA (AS SAMA’ artinya Maha Mendengar)


Asma’ul husna dalam agama islam adalah nama- nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah. Jadi asma’ul husna merupakan nama- nama milik Allah yang baik dan indah.
                  Asma’ul husna secara harfiah adalah nama- nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat- sifat-Nya. Nama- nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Dari dulu para ulama sudah membahas dan menafsirkan nama- nama ini, karena nama Allah ini merupakan alamat kepada Dzat yangn harus kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun banyak perbedaan tentang penafsirannya, tetapi kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama- nama Allah ta’ala. Selain perbedaan dalam penafsiran, perbedaaan jumlahpun terjadi ada yang menyebutkan 99,100,200, bahkan 1.000 bahkan 4000 nama, itu menurut mereka. Yang terpenting adalah dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang- orang yang beriman, yaitu seperti Nabi Muhammad SAW.
Dan para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi denga kebenaran yang lain. Sehingga dengan cara ini, umat islam tidak akan menulis “ Allah adalah…”, karena tidak ada satupun hal yang dapat disertakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keterangan Al- Qur’an tentang Allah SWT. Diterangkan dalam Firman Allah:
“ Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Q.S. Al Ikhlash: 1-4)
Allah adalah sebuah nama kepada dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah yang memiliki Maha Tinggi. Tapi juga yang memiliki Maha Dekat. Allah memiliki Maha Kuasa dan juga Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Firman Allah:
  hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Al A'raaf: 180)
Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah. Janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk Nama-nama selain Allah.
Salah satu asma’ul husna Allah, yaitu As Sama’ (Maha Mendengar). Kata sama’ artinya mendengar. Allah berfirman:
“ Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. dan Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. An Nisaa’: 134)
“ Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, Sesungguhnya aku beserta kamu berdua, aku mendengar dan melihat.” (QS. Thaahaa: 46)
  “ Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Israa’: 1)
 Maksudnya adalah Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. Dari kesuburan tanah tersebut  dapat dimanfaatkan dengan baik, yaitu di tanami dengan bermacam- macam tanaman yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari. Karena Allah tidak membiarkan umatnya menderita.
šÏ9ºsŒ  cr'Î/ ©!$# ßkÏ9qムŸ@ø©9$# Îû Í$yg¨Y9$# ßkÏ9qãƒur u$yg¨Y9$# Îû È@øŠ©9$# ¨br&ur ©!$# 7ìÏJy ׎ÅÁt/ ÇÏÊÈ  
“ yang demikian itu, adalah karena Sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. Al Hajj: 61)
            Allah menciptakan semua yang ada di alam semesta ini selalu berpasang- pasangan. Ada siang dan malam, semua ini selalu bergantian dikarenakan adanya perputaran bumi mengelilingi matahari. Dengan adanya siang dan mala mini banyak ilmuwan- ilmuwan yang mencari tahu, mengapa terjadi seperti itu. Kemudian para ilmuwan menamainya dengan ilmu Tata Surya.  
“ Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari Malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. Al Hajj:  75)
            Dari ayat- ayat diatas itu menjelaskan bahwa Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Akan tetapi Allah belum tentu mau mendengar permohonan kita. Karena pada umumnya Allah belum tentu mau mendengar do’a- do’a kita (meskipun Allah Maha Mendengar). Firman Allah:
  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah: 264)
Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
            Dengan ayat diatas lebih jelas bahwa Allah hanya akan mendengarkan permohonan/ do’a- do’a kita, jika kita benar- benar berharap hanya kepada-Nya.
Selain ayat- ayat di atas yang menerangkan bahwa Allah Maha Mendengar, yaitu:
 Maka Barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, Maka Sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 181)  
  tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 256)
Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah SWT.
“ Allah tidak menyukai Ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. An Nisaa': 148)
Ucapan buruk sebagai mencela orang, memaki, menerangkan keburukan-keburukan orang lain, menyinggung perasaan seseorang, dan sebagainya. Maksudnya adalah orang yang teraniaya oleh mengemukakan kepada hakim atau Penguasa keburukan-keburukan orang yang menganiayanya. 
“ dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al Anfaal: 61) 
“ segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa.” (Q.S. Ibrahim: 39)  
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. An Nuur: 21) 
“ dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian  mereka dengan tidak (bermaksud) Menampakkan perhiasan, dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. An Nuur: 60)
 Maksudnya adalah  pakaian luar yang kalau dibuka tidak Menampakkan aurat. Dengan ayat ini menjadikan kita lebih sadar untuk menjaga aurat sebagai perempuan, karena aurat perempuan adalah dari kepala sampai ujung kaki, hanya muka dan telapak tangan saja yang tidak tertutupi.
“ tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Q.S. Luqman: 28)
 Maksudnya adalah  menciptakan manusia dan membangkitkan mereka lagi pada hari kiamat adalah Amat mudah bagi Allah SWT.
“ Sesungguhnya Allah telah mendengar Perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Q.S. Al Mujaadilah: 1)
Sebab turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan persoalan seorang wanita bernama Khaulah binti Tsa´labah yang telah dizhihar oleh suaminya Aus ibn Shamit, Yaitu dengan mengatakan kepada isterinya: kamu bagiku seperti punggung ibuku dengan maksud Dia tidak boleh lagi menggauli isterinya, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. menurut adat Jahiliyah kalimat Zhihar seperti itu sudah sama dengan menthalak isteri. Maka Khaulah mengadukan hal itu kepada Rasulullah s.a.w. Rasulullah menjawab, bahwa dalam hal ini belum ada keputusan dari Allah. dan pada riwayat yang lain Rasulullah mengatakan: Engkau telah diharamkan bersetubuh dengan Dia. lalu Khaulah berkata: Suamiku belum menyebutkan kata-kata thalak kemudian Khaulah berulang kali mendesak Rasulullah supaya menetapkan suatu keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah ayat ini dan ayat-ayat berikutnya.
Dari semua ayat- ayat yang menerangkan bahwa Allah Maha Pendengar, maka kita harus berhati- hati dalam segala tingkah, lisan dan perbuatan yang kita lakukan di dunia ini. Karena semua yang kita lakukan selalu ada yang mengawasi dan mendengarkannya. Walaupun itu tidak di dengar oleh teman atau orang lain, tapi Allah maha mendengar. Semua ciptaan Allah di dunia ini Allah mendengarkannya baik itu tumbuhan, hewan (bersel satu), bahkan jagat raya ini.







DAFTAR PUSTAKA















Selasa, 19 Maret 2013

“TEMBESU (Fagraea fragrans) DAN BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris)



Daftar isi


A.                Pendahuluan   ………………………………….       3                                 
B.                 Foto     ………………………………………….       4
C.                 Klasifikasi       ………………………………….       4
D.                Karakteristik   ………………………………….       4- 5
E.                 Determinasi     ………………………………….       5
F.                  Golongan Tanaman     ………………………….       6- 7
G.                Daftar Pustaka                        ………………………….       8

















A.    Pendahuluan
            Tembesu (Fagraea fragrans) termasuk kedalam famili Loganiaceae. Daerah penyebarannya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, dan Irian Jaya. Tempat tumbuh pada tanah datar dan sarang atau tempat yang tidak becek, tanah liat berpasir, dengan type curah hujan A sampai B pada ketinggian 0–500 dpl.
            Tinggi pohon tembesu mencapai 40 m, dengan panjang batang bebas cabang sampai 25 m, diameter 80 cm atau lebih, dengan batang tegak dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna coklat sampai hitam, beralur dangkal dan sedikit mengelupas. Kayunya keras berwarna kuning emas tua atau coklat jingga, dan termasuk ke dalam kelas awet satu.
Ciri umum kayu tembesu adalah kayu teras berwarna coklat sampai kuning muda dan kayu gubal umumnya berwarna lebih muda. Tekstur kayu halus sampai agak halus. Permukaan kayu agak mengkilap.
            Kegunaan kayu tembesu terutama untuk konstruksi bangunan berat di tempat yang terbuka maupun berhubungan dengan tanah, balok jembatan, tiang rumah, lantai dan barang bubutan. Tanaman tembesu dapat dipanen setelah berumur 50 tahun atau lebih dengan diameter 50–80 cm. Tanaman tembesu berbunga bulan Mei – Agustus dengan susunan bunga dalam bentuk mali. Pohon tembesu mempunyai buah yang banyak dan mengandung biji sangat kecil. Jumlah buah per kilogram 6.600, sedangkan jumlah biji yang sudah kering sebanyak 5.800.000 butir perkilogram.





B.                 Foto

                                                                 




                                                                                

C.          Klasifikasi
Kingdom            : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom       : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Mengahsilkan biji)
Divisi                  : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida (Berkeping dua dikotil)
Sub Kelas           : Asteridae
Ordo                   : Apocynales
Family                : Loganiaceae
Genus                 : Fragraea
Spesies               : Fragraea fragrans Roxb

D.          Karakteristik
Fagraea fragrans adalah anggota dari keluarga Loganlaceae. Sebuah pohon menengah atau kadang- kadang berukuran besar sampai dengan tinggi 25- 55 m dan diameter hingga 135 cm, cabang sampai 150 cm. Pohon ini sering menghasilkan penopang kecil di pangkalan. Kayu berwarna kuning , sangat keras dan berat batang kulit luar berwarna coklat tua dan kadang- kadang mengelupas. Ranting yang ramping, hamper silindris, gundul, mengangguk dan coklat kekuningan saat kering. Daun sederhana, seluruh berbentuk elips atau tombak, tipis menunjuk, dan dasar berbentuk biji. Daun adalah 7- 12 cm panjang dan 1,5- 5 cm lebar. Tangkai daun hijau muda, pembungaan terminal, bunga dengan susunan 20- 30.
Bunga putih dan sangat aromatic, dengan pedicels dari 1- 2 cm. sepal adalah 5 dan menyatu menjadi sebuah bel berbentuk tabung, jumlah kelopak 5 tidak sama dalam ukuran- ukurannya, dan benang sari 5, bunga putih, biseksual, 5- merous, dengan corong berbentuk tabung corolla, 0,7- 2,3 cm. Buah : dengan ukuran 0,75- 1 cm diameter, berwarna orange atau merah. Setiap buah mengandung sekitar 20 benih, banyak yang kecil dan steril. Ada sekitar 1200 buah per kg. Biji : biji yang sangat kecil, kurang dari 1 mm diameter, sudut dalam bentuk, coklat dengan biji sangat tipis. Habitat : terdapat di India Timur, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan SW Filipina.
E.           Determinasi
Distribusi dan Habitat: Spesies ini tersebar luas diVietnam, Kamboja, Laos, Thailand, Jawa, Sumatera, Malaysia Semenanjung, dan India. Di Kamboja, biasanya ditemukan di semi-gugur hutan dan jarang di hutan lebat atau terbuka (FA, 1997). Pohon itu lebih memilih tanah berpasir yang secara periodik tergenang disepanjang sungai atau sungai, biasanya di bawah 800 m a.s.l. F. fragrans ditanam di perkebunan percobaan terpisah di Amerika Hotel Selatan. F. fragrans terdapat di hutan primer sekunder dan ringan di Customers yang lembab atau musiman tergenang, tetapi menghindari genangan air. Dalam air tawar-hutan rawa itu ditemukan dalam hubungan artikel baru Melaleuca spp. Hal ini juga terjadi secara alami sebagai pelopor dalam, terbakar di daerah dan padang rumput ilalang. India (Bengal), Burma (Myanmar), Kepulauan Andaman, Indo-China, Thailand, Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Selatan-barat Filipina dan Pulau Yapen (Irian Jaya), naturalisasi di Jawa Barat.
F.        Golongan tanaman
·         Spermatophyta
Fagraea fragrans termasuk kedalam tumbuhan spermatophyta karena tumbuhan ini menghasilkan biji. Biji dapat dilihat pada perbungaan fragraea. Biji: biji yang sangat kecil, kurang dari 1 mm di-ameter, sudut dalam bentuk, coklat dengan biji sangat tipis.
·         Ordo : Apocynales
Fagraea fragrans termasuk kedalam tumbuhan terna, semak, atau pohon, kayunya seringkali mempunyai floem intraxiler, dengan daun yang tunggal duduk berhadapan berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga banci jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan 4-5 dengan daun-daun mahkota berlekatan dan dalam kuncup seperti terpuntir ke satu arah. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju mahkota dan berseling-seling dengan taju-taju tersebut. bakal buah menumpang, jarang yang setengah tenggelam, kebanyakan yang beruang 2 janang yang beruang 1, tembuni pada dinding, ada kalanya terdapat 2 bakal buah yang menjadi 1 karena perlekatan tangkai putiknya. tiap ruang berisi sedikit sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan satu integumen. biji sering berambut dengan endosperm yang terbentuk secara nuklear, lembaga lurus.
·         Family : Loganiaceae
Fagraea fragrans termasuk kedalam tumbuhan dengan floem intraxiler, daun tunggal berhadapan atau berkarang pada pangkal bersambungan dengan perantaraan suatu rusuk atau mempunyai daun penumpu kecil. Bunga  banci atau berkelamin tunggal aktinomorf. daun kelopak 4-16, biasanya tersusun dalam beberapa lingkaran. Daun mahkota berlekatan dengan 4,5 sampai banyak taju-taju. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju mahkota, berlekatan dengan buluh mahkota, jarang hanya terdapat 1 benang sari. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1-5, kebanyakan berung 2, setiap ruang terdapat banyak bakal biji. tangkai putik 1, berbelah 2-4, atau ada 2 tangkai putik. Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah ekat dengan 2 katup. Biji dengan endosperm yang terbentuk secara nuklear dengan lembaga yang lurus.




















DAFTAR PUSTAKA
-                    http://tembusu.nus.edu.sg/index.php
-                    http://en.wikipedia.org/wiki/Tembusu
-                    http://www.tembusupartners.com/


Senin, 23 Januari 2012

Laporan Praktikum Genetika

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
Persilangan Gen Terpaut Seks



I. TUJUAN
Mengetahui berapa ratio fenotip yang dihasilkan pada persilangan antar individu yang memiliki gen terpaut seks pada Drosophila.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Sifat keturunan atau kejadian yang diterangkan di muka itu ditentukan oleh gen yang terdapat pada autosom. Mempelajari menurunnya warna bunga atau sifat albino pada manusia, keturunan F1 maupun F2 tidak pernah disebut jenis kelaminnya. Terdapat juga gen- gen yang terdapat pada kromosom kelamin. Gen ini disebut gen- gen terangkai kelamin. Peristiwanya disebut rangkai kelamin atau dalam bahasa inggrisnya “sex linkage”.(Suryo, 1994).
Alel- alel dari gen- gen yang berbeda terletak pada satu kromosom yang sama tidak mengikuti hokum Mendel 2 tentang pemisahan secara bebas. Sehingga gen- gen tersebut mengalami tautan terlebih gen- gen yang berbeda, akan tetapi letaknya berdekatan seingga dipindahkan secara bersama- sama.
1. Tautan
Tautan ini dapat terjadi pada kromosom tubuh ataupun pada kromosom kelamin.Tautan yang terjadi pada kromosom tubuh disebut tautan atau tautan non kelamin (tautan autosomal). Sedangkan pada tautan kelamin disebut tautan seks.
Tautan autosomal
Tautan autosomal adalah gen- gen yang terletak pada kromosom yang sama, sehingga tidak dapat bersegregasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama. Penelitian ini dilakukan oleh Thomas Hunt Morgan. Penelitian ini menggunakan lalat. Kerena lalat mudah berkembang biak dan disamping itu lalat mempunyai empat pasang kromosom. Tiga pasang kromosom autosom dan satu pasang kromosom seks. Drosophila betina mempunyai kromosom X yang homolog, sedangkan Drosophila jantan mempunyai satu kromosom X dan satu kromosom Y.
Tautan kelamin
Gen tertaut kelamin merupakan gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini diturunkan bersama- sama dengan jenis kelamin. Kromosom kelamin terdiri dari kromosom X dan Y. Pada perempuan kromosomnya XX sedangkan pada laki- laki XY. Terdapat dua jenis gen tertaut kelamin, yaitu gen tertaut kelamin tidak sempurna dan gen tertaut kelamin sempurna. Gen tertaut kelamin tidak sempurna adalah gen yang terletak pada bagian homolog. Sedangkan gen tertaut kelamin sempurna adalah gen- gen yang terletak pada bagian yang tidak homolog.
a. Gen tertaut kromosom X
Gen tertaut kromosom X adalah gen yang terdapat pada kromosom X. Gen ini merupakan gen yang tertaut kelamin tidak sempurna. Perempuan memiliki susunan kromosom kelamin XX, terdapat sepasang kromosom seks yang benar- benar homolog. Hal ini menjadikan hokum dominansi dan resesif bagi sifat- sifat yang ditentukan oleh gen- gen tertaut kromosom X pada perempuan sama seperti tautan pada sifat- sifat yang ditentukan oleh gen- gen autosom. Jadi, tidak heran jika sifat- sifat tersebut lebih sering diekspresikan pada laki- laki. Contohnya pada penyakit buta warna dan hemophilia.
b. Gen terpaut kromosom Y
Gen tertaut kromosom Y adalah gen tertaut kelamin sempurna. Pada gen tertaut kromosom ini disebut holandrik, berarti sifat yang diturunkan hanya terdapat pada laki- laki saja. Organism yang memiliki kromosom XY, sebagian besar kromosom Y tidak mempunyai homolog pada kromosom X. Dan juga pada kromosom Y sangat langka. Walaupun ada gen pada kromosom Y tersebut akan diwariskan dari ayah kepada semua anak laki- lakinya, akan tetapi tidak akan diwariskan pada anak perempuannya. Contohnya pada hyipertrichosis (pertumbuhan rambut pada telinga) dan keratoma dissipatum (penebalan kulit pada tangan dan kaki). (Aryulina, Diah………, 2005)
2. Pindah silang (Crossing Over)
Pindah silang adalah pertukaran bagian kromosom satu dengan bagian kromosom lainnya, baik kromosom yang homolog maupun dengan kromosom yang berbeda. Makin panjang kromosom makin banyak kemungkinan terjadinya pindah silang. (Wijaya, Hendra, 1987).
Seperti yang telah dibahas bahwa kromosom kelamin (gonosom) pada individu jantan pada umumnya kromosom XY, dan sekitar 1/3 bagian kromosom X adalah kromosom nonhomolog. Berarti jika pada 1/3 kromosom X, nonhomolog itu terdapat gen penyakit, maka tidak ada gen pasangannya yang berfungsi sebagai alel gen tersebut. Kelemahannya tidak dapat ditutupi oleh alel pasangannya. Contoh penyakit yang disebabkan oleh gen pautan seks,yaitu:
1) Hemofilia
Hemophilia adalah penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku. Sehingga jika terjadi luka kecil maka akan menyebabkan kematian. Karena penderita tidak bisa membentuk atau memproduksi factor pembeku. Gen pembentuk factor pembeku adalah pada kromosom nonhomolog. Gen yang bersifat dominan diberi symbol “H (mampu memproduksi factor pembeku darah)” sedangkan resesif “h (tidak dapat memproduksi factor pembeku darah)”. Pada wanita mempunyai alel pasangannya dan pada pria tidak. Sehingga pengaruh gen h pada wanita ditutup oleh pasangannya, yaitu gen H yang normal sedang pada pria tidak. Dan menjadikan penyakit Hemofilia lebih banyak diderita oleh kaum pria daripada wanita.
2) Buta warna
Gen pada penderita buta warna terdapat pada kromosom X nonhomolog dan bersifat resesif. Pada wanita heterozigot, fenotipenya normal menikah dengan pria normal, maka mempunyai ketutunan ½ dari anak laki- lakinya akan menderita buta warna. Dan penyakit ini lebih banyak diderita oleh pria. (Syamsuri, 2004)


Persilangan dengan gen resesif
Mutan betina disilangkan dengan jantan normal, hasilnaya semua generasi F1-nya untuk yang betina mempunyai fenotipe normal sedangkan untuk yang jantan memunyai fenotipe mutan. Sedangkan F2-nya mempunyai genotip 50% nomal dan 50% mutan. Jika mutan jantan disilankan dengan betina normal maka fenotipenya normal. Keturunan berikutnya semua betina mempunyai fenotipe normal, sedang pada jantan 50% normal dan 50% mutan.
Persilangan dengan gen dominan
Jika mutan betina dulu, maka semua F1-nya mempunyai fenotipe induk betina. Generasi berikutnya semua bergenotipe mutan, dan pada jantannya 50% mutan dan 50% normal. Dan jika mutan jantan yang dijadikan sebagai induk penyilangan, maka semua keturunan F1 betina akan berfenotipe mutan, sedangkan pada jantan maka akan berfenotipe normal. Generasi berikutnya akan diperoleh keturunan betina maupun jantan 50% berfenotipe mutan dan 50% berfenotipe normal.

III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
ALAT
1. Cawan petri berisi kain kasa sebagai alat bius kembali
2. Kuas kecil
3. Bantalan karet (Styrofoam)
4. Pipet
5. Lup
6. Botol pembunuh berisi detergen
7. Botol eterisasi
8. Kapas
BAHAN
1. Stok Drosophila melanogaster
2. Eter
CARA KERJA
1. Mengambil stok Drosophila melanogaster, cawan petri,kuas kecil, bantalan Styrofoam, lup pada asisten
2. Memegang botol yang ada lalatnya ke salah satu tangan sebelah kanan, yang tangan kiri memegang botol eterisasi
3. Menyentakan botol yang ada lalatnya, setelah turun pasang botol eterisasi ke ujung botol yang ada lalatnya
4. Setelah berpindah lalatnya ke botol eterisasi maka tutup botol stok dan tutup juga botol eterisasi
5. Meletakan botol eterisasi, teteskan 3- 4 tetes eter, tunggu sampai pingsan lalatnya
6. Setelah pingsan lalatnya tuangkan ke cawan petri
7. Kemudian melakukan pemilihan, untuk mengetahui parentalnya dengan kuas kecil
8. Pada lalat yang sudah tidak terpakai lagi dibuang ke air sabun.

IV. HASIL PRAKTIKUM
Menentukan mutan pada Drosophila no.16
1. Parental ♂ Normal dan ♀ White
Jumlah lalat ♂ normal = 48 ekor
Jumlah lalat ♀ normal = 143 ekor
Jumlah lalat ♂ white = 86 ekor
Jumlah lalat ♀ white = 4 ekor
Diagram persilangan mulai dari parental F1 dan F2
♂ normal >< ♀ white P= >< + w w G= + w F1= , + w w F2= + w w F2= = ♀ normal = ♂ normal + w + = ♀ white = ♂ white w w w Perbandingan dengan menggunakan teknik chi- kuadrat (x2) ♂ Normal ♀ Normal ♂ white ♀ white Jumlah Jumlah individu yang diamati (ft) 48 143 86 4 281 Jumlah individu yang diharapkan (Ft) 14x 281=70,25 14x 281=70,25 14x 281=70,25 14x 281=70,25 281 Derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 4 – 1 = 3 Tabel chi- kuadrat dengan derajat kebebasan 3 adalah 7,815 x2=∑(ft-Ft)2Ft =(48-70,25)270,25+(143-70,25)270,25+(86-70,25)270,25+(4-70,25)270,25 =495,0625+5292,5625+248,0625+4389,062570,25 =10424,7570,25 x2=148,3950178 Pada perbandingan menggunaka teknik chi- kuadrat ini pada Drosophila normal dan white antara individu yang diamati dengan yang diharapkan, dengan ketentuan: X chi yang diamati > X2 tabel = H0 ditolak
X chi yang diamati < X2 tabel = H0 diterima
Sehingga hasil yang diamati lebih kecil dibandingkan dengan tabel, maka menolak hipotesis nol.

V. PEMBAHASAN
Dalam hasil praktikum atau percobaan ini memperoleh mutan pada Drosophila no.16. Dengan parental ♂ normal dan ♀ white yaitu dengan jumlah lalat ♂ normal = 48 ekor, lalat ♀ normal = 143 ekor, lalat ♂ white = 86 ekor, dan lalat ♀ white = 4 ekor. Sehingga akan diperoleh fenotipe ♀ normal, ♂ white dan pada fenotipe keduanya diperoleh 1= ♀ normal, 1=♀ white, 1= ♂ normal, 1= ♂ white, sehingga perbandingannya 1 : 1 : 1 : 1.
Akan tetapi praktikum atau percobaan kali ini belum akurat, seharusnya mutan pada botol no.16 ini mempunyai parental ♂ white dan ♀ normal. Jadi persilangan mulai dari parental F1 dan F2 perbandingan fenotipenya adalah 3 : 1.
Seperti menurut buku penuntun praktikum genetika, Sisunandar, 2011 : 34 “ pada saat Morgan melakukan pengawinan terhadap lalat buah jantan bermata putih dengan lalat buah betina bermata normal. Dia memperleh semua lalat F1 baik jantan ataupun betina bermata normal. Dan saat F1 dikawinkan, maka diperoleh F2 yang menghasilkan perbandingan yang menyimpang, yaitu dari seluruh F2 didapat ¾ bermata nrmal, dan ¼ bermata putih. Kecuali itu, lalat betina bermata normal dan sedangkan pada jantan setengahnya bermata normal dan setengah putih”.
Hasil persilangan terpaut seks sangatlah tergantung pada fenotipenya pada setiap jenis kelamin parentalnya. Hal ini bisa terjadi karena betimna mempunyai dua kromosom seks atu kromosom X, sedangkan pada jantan hanya kromosom X saja.
Kesalahan ini terjadi karena kekurang telitian praktikan dalam melakukan praktikum, sehingga memperoleh hasil yang kurang akurat dengan data percobaan yang dilakukan oleg Morgan. Yang seharusnya perbandingan fenotipenya 3 : 1, tapi pada percobaan ini perbandingan yang diperoleh adalah 1 : 1 : 1 : 1. Dengan memperoleh perbandingan 1 : 1 : 1 :1 ini diperoleh dari ♂ normal dengan ♀ white.


VI. KESIMPULAN
Tautan dapat terjadi pada kromosom tubuh ataupun pada kromosom kelamin. Tautan yang terjadi pada kromosom tubuh disebut tautan atau tautan non kelamin (tautan autosomal). Sedangkan pada tautan kelamin disebut tautan seks.
Tautan autosomal adalah gen- gen yang terletak pada kromosom yang sama, sehingga tidak dapat bersegregasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama.
Gen tertaut kelamin merupakan gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini diturunkan bersama- sama dengan jenis kelamin.
Gen tertaut kromosom X adalah gen yang terdapat pada kromosom X. Gen ini merupakan gen yang tertaut kelamin tidak sempurna.
Gen tertaut kromosom Y adalah gen tertaut kelamin sempurna.
Parental ♂ white dan ♀ normal. Jadi persilangan mulai dari parental F1 dan F2 perbandingan fenotipenya adalah 3 : 1.
Hasil persilangan terpaut seks sangatlah tergantung pada fenotipenya pada setiap jenis kelamin parentalnya. Hal ini bisa terjadi karena betimna mempunyai dua kromosom seks atu kromosom X, sedangkan pada jantan hanya kromosom X saja.
Kesalahan dalam praktik tidak bisa dihindari karena kekurang telitian praktikan yang menjadikan hasil tidak akurat atau sesuai.










DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, Muslim, Choirul, Manaf, Syalfinaf, Winarni, Endang Widi. 2005. Biologi SMA Untuk Kelas XII. Jakarta : Esis
Sisunandar, Ph.D.2011.Penuntun Praktikum genetika.Purwokerto : UMP
Suryo, 1994. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi 3A Untuk Kelas XII Semester 1. Malang : Erlangga
Wijaya, Hendra. 1987. Penuntun Biologi Untuk SMA Kelas III A2. Bandung : CV Poinir Jaya Bandung