Kamis, 21 Maret 2013

“ ASMA’UL HUSNA (AS SAMA’ artinya Maha Mendengar) “



ASMA’UL HUSNA (AS SAMA’ artinya Maha Mendengar)


Asma’ul husna dalam agama islam adalah nama- nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah. Jadi asma’ul husna merupakan nama- nama milik Allah yang baik dan indah.
                  Asma’ul husna secara harfiah adalah nama- nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat- sifat-Nya. Nama- nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Dari dulu para ulama sudah membahas dan menafsirkan nama- nama ini, karena nama Allah ini merupakan alamat kepada Dzat yangn harus kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun banyak perbedaan tentang penafsirannya, tetapi kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama- nama Allah ta’ala. Selain perbedaan dalam penafsiran, perbedaaan jumlahpun terjadi ada yang menyebutkan 99,100,200, bahkan 1.000 bahkan 4000 nama, itu menurut mereka. Yang terpenting adalah dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang- orang yang beriman, yaitu seperti Nabi Muhammad SAW.
Dan para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi denga kebenaran yang lain. Sehingga dengan cara ini, umat islam tidak akan menulis “ Allah adalah…”, karena tidak ada satupun hal yang dapat disertakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keterangan Al- Qur’an tentang Allah SWT. Diterangkan dalam Firman Allah:
“ Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Q.S. Al Ikhlash: 1-4)
Allah adalah sebuah nama kepada dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah yang memiliki Maha Tinggi. Tapi juga yang memiliki Maha Dekat. Allah memiliki Maha Kuasa dan juga Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Firman Allah:
  hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Al A'raaf: 180)
Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah. Janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk Nama-nama selain Allah.
Salah satu asma’ul husna Allah, yaitu As Sama’ (Maha Mendengar). Kata sama’ artinya mendengar. Allah berfirman:
“ Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. dan Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. An Nisaa’: 134)
“ Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, Sesungguhnya aku beserta kamu berdua, aku mendengar dan melihat.” (QS. Thaahaa: 46)
  “ Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Israa’: 1)
 Maksudnya adalah Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. Dari kesuburan tanah tersebut  dapat dimanfaatkan dengan baik, yaitu di tanami dengan bermacam- macam tanaman yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari. Karena Allah tidak membiarkan umatnya menderita.
šÏ9ºsŒ  cr'Î/ ©!$# ßkÏ9qムŸ@ø©9$# Îû Í$yg¨Y9$# ßkÏ9qãƒur u$yg¨Y9$# Îû È@øŠ©9$# ¨br&ur ©!$# 7ìÏJy ׎ÅÁt/ ÇÏÊÈ  
“ yang demikian itu, adalah karena Sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. Al Hajj: 61)
            Allah menciptakan semua yang ada di alam semesta ini selalu berpasang- pasangan. Ada siang dan malam, semua ini selalu bergantian dikarenakan adanya perputaran bumi mengelilingi matahari. Dengan adanya siang dan mala mini banyak ilmuwan- ilmuwan yang mencari tahu, mengapa terjadi seperti itu. Kemudian para ilmuwan menamainya dengan ilmu Tata Surya.  
“ Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari Malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. Al Hajj:  75)
            Dari ayat- ayat diatas itu menjelaskan bahwa Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Akan tetapi Allah belum tentu mau mendengar permohonan kita. Karena pada umumnya Allah belum tentu mau mendengar do’a- do’a kita (meskipun Allah Maha Mendengar). Firman Allah:
  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah: 264)
Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
            Dengan ayat diatas lebih jelas bahwa Allah hanya akan mendengarkan permohonan/ do’a- do’a kita, jika kita benar- benar berharap hanya kepada-Nya.
Selain ayat- ayat di atas yang menerangkan bahwa Allah Maha Mendengar, yaitu:
 Maka Barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, Maka Sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 181)  
  tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 256)
Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah SWT.
“ Allah tidak menyukai Ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. An Nisaa': 148)
Ucapan buruk sebagai mencela orang, memaki, menerangkan keburukan-keburukan orang lain, menyinggung perasaan seseorang, dan sebagainya. Maksudnya adalah orang yang teraniaya oleh mengemukakan kepada hakim atau Penguasa keburukan-keburukan orang yang menganiayanya. 
“ dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al Anfaal: 61) 
“ segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa.” (Q.S. Ibrahim: 39)  
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. An Nuur: 21) 
“ dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian  mereka dengan tidak (bermaksud) Menampakkan perhiasan, dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. An Nuur: 60)
 Maksudnya adalah  pakaian luar yang kalau dibuka tidak Menampakkan aurat. Dengan ayat ini menjadikan kita lebih sadar untuk menjaga aurat sebagai perempuan, karena aurat perempuan adalah dari kepala sampai ujung kaki, hanya muka dan telapak tangan saja yang tidak tertutupi.
“ tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Q.S. Luqman: 28)
 Maksudnya adalah  menciptakan manusia dan membangkitkan mereka lagi pada hari kiamat adalah Amat mudah bagi Allah SWT.
“ Sesungguhnya Allah telah mendengar Perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Q.S. Al Mujaadilah: 1)
Sebab turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan persoalan seorang wanita bernama Khaulah binti Tsa´labah yang telah dizhihar oleh suaminya Aus ibn Shamit, Yaitu dengan mengatakan kepada isterinya: kamu bagiku seperti punggung ibuku dengan maksud Dia tidak boleh lagi menggauli isterinya, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. menurut adat Jahiliyah kalimat Zhihar seperti itu sudah sama dengan menthalak isteri. Maka Khaulah mengadukan hal itu kepada Rasulullah s.a.w. Rasulullah menjawab, bahwa dalam hal ini belum ada keputusan dari Allah. dan pada riwayat yang lain Rasulullah mengatakan: Engkau telah diharamkan bersetubuh dengan Dia. lalu Khaulah berkata: Suamiku belum menyebutkan kata-kata thalak kemudian Khaulah berulang kali mendesak Rasulullah supaya menetapkan suatu keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah ayat ini dan ayat-ayat berikutnya.
Dari semua ayat- ayat yang menerangkan bahwa Allah Maha Pendengar, maka kita harus berhati- hati dalam segala tingkah, lisan dan perbuatan yang kita lakukan di dunia ini. Karena semua yang kita lakukan selalu ada yang mengawasi dan mendengarkannya. Walaupun itu tidak di dengar oleh teman atau orang lain, tapi Allah maha mendengar. Semua ciptaan Allah di dunia ini Allah mendengarkannya baik itu tumbuhan, hewan (bersel satu), bahkan jagat raya ini.







DAFTAR PUSTAKA















Tidak ada komentar:

Posting Komentar