Jumat, 22 Maret 2013

“Memaknai Dzikir Melalui Rumput Alang-Alang”

 



Alang- alang atau ilalang adalah sejenis rumput berdaun tajam yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini tumbuh menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Pada ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau berduri. Memiliki batang pendek menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian merah keunguan dengan karangan rambut di bawah buku.
Pada helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, tepinya dangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang dipangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya.
            Rumput alang- alang ini berkembangbiak sangat cepat, dengan benih- benih yang tersebar dibawa angin, atau melalui rimpangan yang lekas menembus tanah yang gembur. Rumput ini senag tumbuh di tempat yang subur dan banyak terdapat sinar matahari sampai agak teduh dengan kondisi lembab dan kering. Di tanah yang becek atau yang termaungi, alang- alangn akan tetap tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka bekas ladang sawah yang mengering, dan lain sebagainya. Di tempat seperti itu rumput alang- alang akan tumbuh dominan dan menutupi areal yangn luas.
            Bagi petani- petani rumput alang- alang ini adalah gulma, akan tetapi jika para petani berfikir lebih jauh, bahwa rumput alang- alang yang tumbuh disekitar persawahan atau ladangn bekas itu memiliki manfaat yang lain. Karena tumbuhnya rumput alang- alang di bumi ini tidak hanya menjadi gulma tetapi memiliki manfaat di bidang kesehatan. Diterangkan dalam firman Allah (Q.S. Al- Imran: 190-149):

“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."
 Salah satu digunkan dalam kesehatan adalah rumput alang- alang bisa digunakan sebagai pembersih paru- paru dan lain sebagainya. Dijadikan obat kerena alami dan sangat bagus dalam tubuh kita, dibandingkan dengan obat yang sering kita konsumsi. Yang banyak mengandung bahan kimia, dan juga bahan kimia itu bukannya seperti bahan peledak dalam perut kita, dan yang lebih pentingnya lagi bahan kimia itu hukumnya haram.” (Q.S. Al- Imran: 190-149)
            Rumput alang- alang dalam berkembangbiaknya ternyata tidak terlepas dari bantuan angin. Karena bunga rumput alang- alang ini memiliki banyak benang sari, ringan dan terletak lebih tinggi dari daunnya.
Angin adalah ciptaan Allah yang sangat menakjubkan. Karena dari gerak- gerakannya dapat membantu penyerbukan bunga- bunga dan pembentukan hujan. Allah SWT berfirman:
   
“ Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Q.S. Al- Hijr (15): 22)
            Dalam menafsirkan firman Allah SWT, “Dan kami telah menurunkan angin untuk mengawinkan…”, yaitu untuk mengawinkan tumbuh- tumbuhan dan awan.
Angin bertiup di atas tanah, air dan tumbuh- tumbuhan sehingga angin akan membawa serbuk sari ke kepala putik maka terjadilah perkawinan (penyerbukan) di antara tumbuh- tumbuhan. Dengan begitu, terjadilah perkawinan dalam satu tanaman sebagaimana terjadinya perkawinan antar tanaman. Angin membawa awan dari penguapan air menuju ke atas kemudian mengumpulkan awan- awan itu dan menyebarkan awan yang mengandung hujan di atas bumi atas kehendak Allah SWT hingga turun hujan.
            Jadi angin adalah udara yang bergerak  dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin berbeda- beda tergantung dari arah, kecepatan, tingkat kekencangan, dan tujuan- tujuannya.
Di antara angin tersebut ada yang menjadi rahmat bagi hamba- hamba Allah dan memberikan kabar gembira dengan hujan untuk membangkitkan kehidupan di bumi dan berkembangnya kebaikan. Ada juga angin yang dikirimkan kepada kaum yang durhaka dan melanpaui batas untuk menghancurkan mereka. Allah SWT berfirman:
  
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (Q.S. Ar- Rum (30): 48)
            Disamping itu dengan adanya angin yang menggoyang- goyangkan rumput alang- alang menjadikan kita selalu mengingat Allah. Karena goyangan rumput alang- alang ke kanan- kiri itu menggambarkan seseorang yang sedang berdzikir dimanapun dan bagaimanapun keadaannya.
Dzikir menurut bahasa yang berasal dari kata dzakaro yang artinya ingat. Kata dzikir mengambil dari masdarnya dzikron, kemudian terkenal dengan istilah dzikir. Dan sedangkan menurut syara’ adalah ingat kepada Allah dengan etika tertentu yang sudah ditentukan dalam Al Qur’an dan Hadits dengan tujuan mensucikan hati dan mengagungkan Allah.
Allah sudah menunjukan dasar pokok bahwa dzikir mampu menentramkan htai manusia. Hanya denga dzikirlah hati kita menjadi tentram, sehingga tidak timbul nafsu yang jahat. Allah SWT berfirman:
 
“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar Ra'd (13): 28)
Tetapi masih banyak orangn yang beranggapan bahwa kegiatan dzikir atau mengingat Allah adalah kegiatan yangn remeh. Mereka menganggap duduk diam sambil berdzikir menyebut nama Allah sebagai suatu kegiatan yang sia- sia dan hanya membuang waktu percuma. Hal ini terjadi karena manusia di bumi ini lebih besar memperhatikna dan tercurah pada kehidupan dunia. Mereka berfikirnya hanya jngaka pendek, yaitu hidup di dunia. Mereka memenset bahwa kehidupan hanyalah sampai hari tua, seluruh perhatian dan aktifitasnya dicurahkan untuk keberhasilan dan kesuksesan hidup di dunia. Mereka enggan memikirkan kehidupan jangka panjang (kahidupan akhirat), bahkan ragu dengan adanya kehidupan abadi dan pertemun dengan Allah kelak.
Barang siapa yang mengaharapkan berjumpa dengan Allah penguasa alam semesta, maka saat pertemuan itu pasti terjadi. Barnag siapa yang tidak menginginkan perjumpaan dengan Allah, maka di akhirat kelak dia tidak akan berjumpa dengan-Nya, kesenangan dan kegembiraan hidupnya di dunia ini telah berakhir dengan datangnya kematian, di akhirat kelak ia akan dikumpulkan di lembah neraka, hidup kekal abadi selamanya. Diterangkan dalam firman Allah SWT:
  
“Barangsiapa yang mengharap Pertemuan dengan Allah, Maka Sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. dan Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al 'Ankabuut (29): 5)
            Sangat sedikit orang yangn paham dan mengerti bahwa saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan panjang yang tidak memiliki ujung perjalanan yang tiada akhirnya. Sebagian besar manusia hanya mengetahui bahwa perjalanan ini akan berakhir dengan datangnya kematian. Mereka tidak menyadari bahwa setelah mati maka perjalanan kita masih panjang yang tidak ada ujungnya. Mereka harus melaluui alam barzakh, padang mahsyar, hari hisab, selanjutnya hidup kekal abadi dilembah neraka atau ditaman syurga. Semua itulah merupakan perjalanan panjang yang tidak pernah ada akhirnya.
            Perjalanan panjang yang kita lalui di dunia maupun di akhirat penuh dengan halangan dan rintangan. Halangan dan rintang ini akan menimbulkan berbagai penderitaan dan rasa sakit yang berkepanjangan. Sehingga membutuhkan kekuatan ekstra untuk mengatasi berbagai halangan dan rintangan yang dating menghadang kita akan mengalami kegembiraan dan kebagahagiaan yang terus menerus.
            Dengan ingat kepada Allah dan selalu berlindung pada-Nya kita akan mendapatkan ekstra mengahadapi berbagai halangan dan rintangan yang dating menghadang baik di dunia maupun akhirat. Orang yang selalu mengingat Allah akan mendapatkan kemudahan dalam mengatasi berbagai halangan dan rintangan yang dating mengahadang. Hal tersebut terjadi karena Allah selalu ingat dan memperhatikan keadaan orang yang selalu ingat pada-Nya. Dia selalu siap member pertolongan kepada orang yang selalu ingat pada-Nya. Firman Allah dalam surat Al- Baqarah: 152;   
“ karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Q.S. Al Baqarah (2): 152)
 Maknanya adalah aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
Selain itu dalam surat Al Ahzab: 41-43, Allah juga mengingatkan kepada orang- orang yang beriman, agar selalu mengingat Alah dengan sebanyak- banyaknya, dan bertasbih pada- Nya waktu pagi ataupun di waktu petang hari. 
“ Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al Ahzab: 41-43)
            Dengan kita melihat rumput alang- alang yang ditiup angin, dimanapun dia berada dalam posisi apapun dan kondisi apapun juga ia selalu berdzikir kepada Allah. Dan kita sebagaimana makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna juga selalu mengingat Allah dan menyebut nama Allah setiap saat dan sepanjang waktu saat berdiri, duduk, dan berbaring merupakan nyata dari keimanan, ketakwaan dan rasa tawakal kita.
            Mengamalkan dzikir dalam kehidupan sehari- hari, maka kita akan merasakan suatu kenikmatan yang tidak bandingannya dengan kenikmatan yang lainnya, yaitu:
1.      Mendapatkan ketenangan dalam hati dan bebas dari perasaan jengkel, kecewa, sedih, duka, dendam, dan stress yang berkepanjangan (Ar- Raad:28)
2.      Dikeluarkan dari kegelapan (hidup yang penuh kesukaran, kesempitan, kepanikan, kekalutan, kehinaan, dan serba kekurangan) kepada cahaya yang terang benderang (hidup bahagia, nyaman, aman, mulia, sejahtera,dan berkecukupan). (Al- Ahzab: 43)
3.      Terpelihara dan terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar (Al- Ankabut:45)
4.      Terpelihara dari kelicikan dari tipu daya syetan yang menyesatkan (An- Nahl:99)
5.      Selalu mendapat jalan keluar dari berbagai kesulitan yang dating menghadang dan mendapatkan rizki dari tempat yang tidak pernah diduga, serta selalu dicukupkan semua kebutuhan hidupnya (At-Thalaq: 2-3)
6.      Dibukakan baginya pintu kemenangan, diampuni dosanya yang lalu an yang akan dating, ditambahkan kenikmatan hidup, ditunjukan jalan yang lurus, dan diberi pertolongan dengan kekuatan yang dahsyat (Al- Fath: 1-3)
7.      Selalu mendapat perhatian istimewa dari Allah diamanapun ia berada, selama ia ingat pada- nya (Al- Baqarah: 152)
8.      Terhindar dari beban hidup yang berat dan tidak sanggup dipikul serta terhindar dari siksa dan azab yang melampaui batas (Al- Baqarah: 286)
9.      Dimanapun segala dosanya, dihapuskan segala kesalahannya dan diwafatkan bersama orang yang berbuat kebaikan (husnul khotimah) (Al- Imran: 193)
10.  Mendapatkan kehidupan yang baik sampai datangnya ajal yang telah ditetapkan (Hud: 3, An- Nahl: 97)

Dan masih banyak lagi kenikmatan yang akan kita dapat selama kita selalu mengingat Allah dimanapun kita berada, dan dalam situasi apapun, maka Allah akan memberikan seperti yang ia janjikan. Firman Allah:

“ dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.”  (Q.S. Al- A’raaf: 205- 206)

 Ini salah satu ayat sajdah yang Disunatkan kita bersujud setelah membacanya atau mendengarnya, baik di dalam sembahyang maupun di luar sembahyang. sujud ini dinamakan sujud tilawah.
            Dengan melihat peristiwa dan memaknainya, maka kita dapat mengamalkannya dan mendapat safa’at dari amalan berdzikir.



DAFTAR PUSTAKA

·         Tim Penyusun. 2010. Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah Dalam Al- Qur’an Dan Sunah. Jakarta : PT Kharisma Ilmu


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar